Kamis, 11 September 2008
Senin, 16 Juni 2008
Merakit Sepeda ala OM Santoso (B2wers surabaya)
Shimano ALIVIO 8 Speed
Harga : Rp 215.000,- / toko sepeda Bintang Baru Bratang Surabaya
REAR DERAILLEUR
Shimano ALIVIO 8 Speed
Harga : Rp 170.000,- / toko sepeda Rejoagung Kalianyar Surabaya
STEM
UNO Ultralite Alloy
Harga : Rp 75.000,- / toko sepeda Bintang Baru Bratang Surabaya
SPROCKET
Shimano ALIVIO 8 Speed
Harga : Rp 145.000,- / toko sepeda Bintang Harapan Ondomohen Surabaya
HANDLE BAR / STANG
Kalloy Aluminium (black doff)
Harga : Rp 55.000,- / toko sepeda Bintang Baru Bratang Surabaya
CHAIN
Shimano Alivio 8 Speed
Harga : Rp 180.000,- / toko sepeda : Bintang Harapan Surabaya
PEDAL
Vp pedal Premium with cat eye
Harga : Rp 75.000,- / toko sepeda Bintang Harapan Surabaya
FRONT FORK
RST SCOTT
Harga : Rp 250.000,- / beli dari temen
(taken from http://santosomahargono.multiply.com/)
BERSEPEDA KE KANTOR MAKIN SEHAT AJA
Bisa lebih mahal
What you see is what you get, selalu begitu pesan Sudiono, seorang pencinta MTB kepada para pemula yang sedang bingung mencari sepeda. Artinya, beli saja sepeda jadi atau full bike yang dipajang di toko-toko sepeda. "Anda akan mendapat sepeda sesuai dengan dana yang sudah pasti," tulisnya di situs internet penggemar MTB. Pembeli dijamin tidak kecewa dan tidak bakal tekor.
Di toko sepeda, MTB tersedia dalam berbagai jenis dan harga. Mulai MTB buatan lokal dengan harga sekitar Rp 800.000,- sampai seharga puluhan juta rupiah karena menyandang merek terkenal. Sepeda-sepeda yang sudah jadi unggul dalam menjamin kepastian soal kenyamanan, karena sudah dirancang pabrik sedemikian rupa. Pembeli tinggal memilih sesuai kebutuhan.
Bagi pemula, ada alternatif lain, yaitu merakit sendiri. Cuma cara ini tidak gampang. "Selain merepotkan, kalau kita tidak tahu betul soal sepeda, total harganya malah bisa jadi lebih mahal," pesan Rama Wijaya, staf promosi toko sepeda Rodalink. Ada juga kemungkinan sepeda tidak nyaman dipakai untuk perjalanan jauh jika paduan rakitannya tidak pas.
"Tapi kalau memang niatnya mau merakit sendiri, juga tidak apa-apa. Hitung-hitung, sambil mengenal lebih jauh tentang anatomi sepeda kesayangan. Kalau suatu saat ingin ditambah atau dimodifikasi, jadi lebih mudah," kata Ozy yang merakit sendiri dua sepeda MTB berwarna hitam miliknya.
Pekerjaan merakit sepeda diawali dengan memilih rangka. Ada banyak jenis rangka, karena MTB sendiri adalah sepeda olahraga untuk berbagai jenis aliran seperti cross country, cross country race, freeride, trailbike, downhill, atau dirt jump. "Karena bike to work sifatnya on road, maka semua tergantung pilihan individu saja. Semuanya sudah jelas cocok," papar Ozy.
Yang justru penting yaitu soal ukuran rangka, karena mesti dipilih sesuai tinggi badan pemakai. Untuk tinggi badan rata-rata orang Indonesia (165 - 175 cm) dipakai rangka ukuran 14 - 17 inci (lihat tabel). Ukuran dihitung berdasarkan panjang seat tube atau batangan vertikal yang menjadi titik tumpu tempat duduk pengendara. Ukuran rangka harus pas betul karena bakal berpengaruh pada besarnya tenaga saat mengayuh pedal. Semakin jauh kesesuaian antara ukuran seat tube dengan tinggi badan, sudut yang dibentuk bagian belakang kaki saat mengayuh akan semakin kecil. Tenaga lebih terkuras, bahkan dapat mengakibatkan cedera lutut.
Bobot rangka sepeda tergantung pada bahan pembuatnya. Saat ini ada beberapa jenis bahan rangka sepeda seperti hi-ten (baja), aluminium, skandium, titanium, dan karbon, yang masing-masing punya kelebihan sendiri. Untuk kelas rendah, misal baja, lebih murah harganya tapi lebih berat bobotnya. Bahan aluminium tidak berkarat tapi lebih getas, sehingga mudah menghantarkan getaran.
Rangka yang sekarang sedang jadi incaran para pencinta sejati MTB adalah jenis rangka berbahan karbon. Harganya memang tergolong paling mahal, tapi bobotnya tercatat paling ringan. Walau masalah berat-ringan sangatlah relatif. "Kalau niatnya mau berolahraga, kenapa harus pakai rangka yang paling ringan?" begitu Ozy berargumentasi.
Sebagai penambah kenyamanan, pemilihan rangka sebaiknya juga mempertimbangkan pemakaian suspensi. Ada rangka jenis hardtail yang tidak bersuspensi belakang dan softail yang bersuspensi belakang. Peredam kejut ganda tentunya dapat menambah kenyamanan saat melewati jalan yang tidak rata atau off road. "Tapi jika dipakai di jalan aspal yang umumnya rata, malah membuang banyak tenaga. Akibatnya, sepeda tidak bisa melaju secepat sepeda dengan rangka hardtail," kata Rama mengingatkan.
Sumber :
URL | : | http://www.intisari-online.com |
Sumber | : | MAJALAH | ||
Edisi | : | NO. 520 TH. XLIII NOVEMBER 2006 | ||
Minggu, 15 Juni 2008
seputar Web Sepeda
Luar Negeri :
- http://www.mavic.com
- http://www.pricepoint.com
- http://www.polygoncycle.com
- http://www.unitedbike.com
- http://www.wimcycle.com
- http://www.jensonusa.com
- www.rodalink.com
- www.b2w-indonesia.or.id
- http://www.sepedaku.com
- http://www.grahasepeda.com
- http://sms-cycle.blogspot.com/